Sebagai orang tua pasti banyak informasi yang ditemukan saat sambil scroll akun media sosial terutama tentang anak akan jauh lebih menarik. Pada saat itu aku lagi asyik rebahan sambil buka akun tiktok, ketemulah sama akun seseorang yang menyampaikan bahwa “Dia sangat mengapresiasi ibu-ibu yang menunda membeli panci mahal demi membelikan buku untuk anak”
Tiba-tiba aku merasa tertampar. Bahkan lupa kapan terakhir kali membelikan anak-anakku buku bacaan. Anakku kebetulan saat ini masih TK A dan anak kedua usia menuju 3 tahun. Di rumah sudah ada beberapa buku bacaan dan buku cerita anak, tapi ada sebagian yang sobek karena anak kedua yang saat itu lagi seneng banget menyobek kertas atau buku. Jadi ada sebagainya yang tidak lengkap. Yaudah, pikirkan nanti saja deh beli buku lagi pada saat anak sudah paham.
Akhirnya setelah melihat video tersebut, aku langsung membelikan buku bacaan anak, aku memilih buku cerita tematik. Ternyata saat bukunya datang, anak keduaku yang usianya menuju 3 tahun sangat antusias. Hampir tiap hari minta dibacakan buku cerita tersebut, bahkan diulang-ulang sehari bisa 2x dengan 5 buku bacaan. Kebetulan anak pertama yang di TK B sudah diajarkan membaca, jadi lebih suka belajar membaca sendiri.
Aku lebih memilih buku bacaan tematik karena aku pengen mengenalkan tanggung jawab, jujur, dan kebersihan sesuai aktivitas sehari-hari. Karena menurutku jika ceritanya sama dengan aktivitas sehari-hari akan lebih mudah untuk diingat dan dipahami. Selain itu juga bisa menambah minat baca anak dengan cerita sehari-hari yang menarik.
Bener gak sih kalau kita Membacakan buku ke anak bisa membentuk karakter anak?
Pernah denger jika kita mau membentuk karakter anak bisa dimulai dengan membacakan buku cerita pada saat sebelum tidur. Karena sebelum tidur adalah waktu yang tepat untuk bercerita. Mudah diserap oleh otak dan masuk dibawah alam sadar anak.
Karena itulah aku lebih suka membacakan buku tema tanggung jawab, kejujuran, budi pekerti, menjaga lingkungan, dan Keluarga. Dengan harapan cerita tersebut akan terus diingat anak hingga ia tumbuh besar nanti.
Menurut mam, bener gak sih membacakan buku bisa membentuk karakter anak?