The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.
Tepat 7 tahun yang lalu aku sah menjadi istri Rosid. Laki-laki yang aku kenal dari tahun 2012 lewat komunitas Blogger. Saat pacaranpun gak mudah buatku karena harus LDR, jarang ketemu untungnya waktu itu sudah ramai media sosial jadi komunikasi lancar.
Kata orang, kalau usia pernikahan belum 5 tahun akan banyak permasalahan dalam rumah tangga. Iya, pasti lah. Semua rumah tangga pasti punya masalahnya masing-masing dan tentu punya penyelesaian yang berbeda juga. Tapi seninya pernikahan tuh emang di konflik dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Pernikahan yang aku jalani adalah pernikahan impian. Dimulai dari menikah hanya sederhana di KUA saja tidak ada pesta. Lalu setelah menikah ikut suami, hidup seadanya dimulai dari nol banget. Hingga sampai dititik ini pun aku bangga sama diriku sendiri. Bangga aku bisa sekuat ini dalam setiap konflik yang aku terima. Bangga aku masih bisa berfikir rasional dalam mengambil keputusan tanpa mendahulukan emosi.
Aku terlahir dari keluarga lengkap, tapi seiringnya waktu keharmonisan dan kehangatan keluarga lama-lama hilang, bahkan aku tak sempat menikmatinya bersama kedua adikku. Jadi hingga saat ini yang aku lewati, aku tak ingin anakku merasakan apa yang aku alami waktu kecil. Bahkan mungkin semua orang tua pasti akan melakukan hal yang sama.
Banyak yang aku baca dan aku dengarkan terkait merawat keharmonisan rumah tangga. Kuncinya yang paling utama memang komunikasi. Tidak hanya bertanya kabar saat berada diluar rumah, tidak hanya memberikan perhatian ke pasangan namun komunikasi intim sama pasangan saat menjelang tidur atau saat waktu anak-anak sudah tidur.
Komunikasi dalam rumah tangga gak hanya menanyakan gimana kabar anak-anak atau kabar istri gimana tapi juga bertukar perasaan dan pemikiran, yang sama-sama untuk menurunkan ego dalam bertindak. Komunikasi dalam hal ini aku anggap sebagai jembatan buat aku saat mengambil keputusan tanpa harus nunggu pendapat suamiku. Sehingga kedepannya ketika keputusan yang bisa aku putuskan sendiri tidak menjadi masalah dikemudian hari. Akan tetapi ketika keputusan besar harus melibatkan pendapat suami ya aku harus sampaikan dengan benar sehingga keputusan yang diambil bisa berdasarkan logika yang bener.
Beginilah seninya dalam berumah tangga, kadang merasa rumput tetangga lebih hijau, tapi yaudah lah yang penting kita gak nginjak rumput tetangga yang lagi hijau itu. Ternyata kalau rumput kita siram dan rawat akan terlihat hijau juga dimata tetangga kita.
Di hari jadi pernikahanku yang ke-7 ini aku maknai dengan sebuah pencapaian. Gak jubah mencapai sampai tahun ketujuh ini, banyak yang aku bisa lewati dan gak sedikit juga ada yang aku korbankan. Buah dari kesabaran suami, kesabaran sebagai istri, hingga mencapai dititik ini.