Tips Menyapih Anak dengan Cinta

Sebagian mom yang punya anak menjelang usia 2 tahun pasti sedang gundah gulana karena sedang memikirkan gimana caranya menyapih anak minim drama. Gimana ya menyapih anak yang gak perlu ditakut-takuti?

Aku udah lulus menyapih 2 anak laki-laki yang minim drama. Mungkin tips yang aku kasih ini bisa membantu mom buat anaknya sehingga sukses menyapih tanpa adanya drama yang berkepanjangan.

Menyapih anak memang urusan penting tapi ada sebagian mom yang memilih menyapih anak tanpa adanya drama. Nangis mungkin wajar, yang gak wajar sih kalau anak udah ngamuk gak karuan.

1. Bounding

Mom bisa melakukan bounding dulu selama persiapan menyapih anak. Ini untuk mengetahui cara komunikasi anak sudah sejauh mana pemahaman tentang anak akan berhenti menyusu ASI. Pendekatan ini juga bisa kita cari tau dan memahami karakter anak, jika nanti anak marah atau nangis jika waktunya berhenti nen, mom bisa siap siaga.

2. Kasih Pengertian

Pengalamanku, dari anak usia 20 bulan sudah aku sounding dengan kalimat:
“Yeay, adik sebentar lagi 2 tahun artinya adik udah gak nen lagi”
“Adik sebentar lagi 2 tahun, adik udah gak nen”
Diulang-ulang hingga bener-bener bisa memahami kalimat itu. Lakukan dengan tepuk tangan dan gembira, karena usia 2 tahun dan lepas ASI bukan hal yang menakutkan melainkan keberhasilan. Jadi anak juga butuh apresiasi.

3. Kurangi Frekuensi

Selama persiapan menyapih anak, usahain mom juga mengurangi frekuensi menyusui ana agar anak tidak begitu kaget dengan hilangnya kebiasaan nen. Bisa dibantu dengan membuat anak kenyang di jam-jam nen, bisa dengan diberi mainan edukasi yang menarik sehingga anak bisa teralihkan dengan aktivitas lain atau bisa diajak bermain diluar bersama temen seumuran. Kalau anak happy, energinya bisa lepas, malamnya anak capek dan cepet tidur.
Mengurangi frekuensi ini juga bisa membantu mom lho, karena membantu produksi ASI agar mulai berkurang. Jadi pas proses menyapih payudara mom gak terlalu bengkak.

4. Tega

Jika sudah tiba waktunya menyapih, kita sebagai mom juga harus tega ya karena pasti akan ada tangisan. Perubahan dari yang biasanya nen jadi gak nen itu pasti akan merubah mood anak. Biasanya terjadi pada malam hari, anak akan nangis minta nen.

5. Dukungan Suami dan Keluarga

Ini sangat penting karena dukungan Suami dan Keluarga akan membantu kita dalam proses pembuatan menyapih anak. Karena nanti jika anak menangis, keluarga bisa membantu memberikan pengertian ke anak bahwa sudah waktunya berhenti nen. Kalau Keluarga tidak mendukung pas proses menyapih, lalu Keluarga bilang kasian anak, itu akan membuat down kita mom jadi disinilah pentingnya dukungan Keluarga.

Pengalamanku 2 anak laki-laki juga luar biasa. Anak yang pertama hanya 3 hari nangis pas malam hari, anak kedua 5 hari dengan amukan tiap malam tapi setelah itu alhamdulillah bebas drama.