Bingung gimana cara mengatur keuangan pribadi? Masih bingung juga kenapa uang bulanan berasa kurang karena enggak bisa ngatur uang? Pengen ngatur uang pribadi tapi bingung proporsinya? Nah, disini ada Tips Mengatur Keuangan Pribadi yang semalam saya ikut kelas diskusi di WhatsApp dengan narasumber Deni Agus Kristanto selaku Corporate Relationship Manager Bank Muamalat Jakarta Pusat.
Mengatur keuangan pribadi tentu karena kita mempunyai penghasilan, kategori penghasilan sebagai berikut:
- Fixed Income (Tetap) -> Karyawan, PNS, Mahasiswa
- Floting Income (Tidak Tetap) –> Pengusaha, Petani/Nelayan, Tukang Ojek, Broker/Trader
- Mixed Income -> Dapat dari dua-duanya Fixed + Floating
Kamu termasuk kategori yang mana? Jika punya penghasilan tentu akan ada pengeluaran. Biasanya sih kalau habis gajian saya pengen ini itu yang pengen dibeli sekarang, tapi khawatir jika belum sampai gajian selanjutnya sudah habis buat beli-beli dan lupa buat nabung? Pernah ngalamin gak sih? Pasti pernah.
Tujuan Keuangan
Sebaiknya, kita tulis daftar keinginan kita apa saja, biar jelas uang itu mau dibawa kemana. Kalau ini daftar keinginan saya, Jangka Pendek (1 tahun ini), Jangka Menengah (1 s.d. 3 tahun kedepan) dan Jangka Panjang (lebih dari 3 tahun). Tentukan skala prioritas 1 sampai dengan 5, semakin besar semakin prioritas.
Jika telah menuliskan daftar keinginan kita dan menentukan skala prioritas maka kita sudah menentukan tujuan keuangan, yang mana keuangan kita ada arahnya mau kemana. Setalah tahap tujuan keuangan, selanjutnya tentang merencanakan keuangan.
Perencana Keuangan erat kaitannya dengan Cashflow, di dalam cashflow ada 4 komponen:
- Begining Balance (Saldo Awal)
- Cash In (Penghasilan)
- Cash Out (Pengeluaran)
- Ending Balance (Saldo Akhir)
Jika ingin menabung maka harus dipotong dimuka saat gaji diterima. Nah biasanya kan nunggu sisa dulu baru kita tabung, ga bakalan sisa kalau begini. Soalnya saya sudah pernah sih berusaha menyisakan uang buat ditabung, endingnya malah gak nyisa. hahaha
Rumus Kalkulasi Cashflow: Saldo Awal + Cash In – Cash Out
Jika hasilnya negatif, ada 2 cara yaitu dengan Meningkatkan Penghasilan dan Menekan pengeluaran. Lebih pilih mana, meningkatkan penghasilan atau menekan pengeluaran? Kalau aku sih lebih pilih meningkatkan penghasilan. Jualan baju online sebagai reseller juga bisa menaikkan penghasilan. Tapi kalau yang memilih jalan menekan pengeluaran, ada juga Tips-nya:
- Klasifikasikan Kebutuhan atau Keinginan
- Prioritaskan Kebutuhan bukan Keinginan
- Tekan Kebutuhan
Didalam sesi sharing Tips mengatur keuangan pribadi, juga ada tanya jawab, beberapa pertanyaan yang diajukan diantaranya:
- Pertanyaan: dana yang tak terduga nanti masuknya kemana? Jadi satu dengan tabungan kah?
Jawabannya: Dana tak terduga tetap harus dikalkulasikan dalam komponen cashflow baik dana tak terduga cash in ataupun dana tak terduga cash out, Tabungan yang sudah kita punya harus dimasukkan dalam Saldo Awal (apabila nominal dananya telah ada pada bulan sebelumnya) - Pertanyaan: Pengeluaran seperti tidak rutin tiap bulan apakah tetap dimasukkan?
Jawabannya: Harus tetap masuk, catat setiap pengeluaran meski tidak tetap.
Nah, mulai sekarang Belajar Fin Plan. Biar tau arah tujuan keuangan kita setiap bulan. Financial Planning adalah tentang merencanakan keuangan hidup kita. Gagal Merencanakan = Merencanakan Kegagalan.
Berasa digampar banget sharing ini, saya termasuk orang yang sudah paham tetapi kadang menjalankan yang saya pahami itu susah dibiasakannya. Saya sering malah corat-coret pengeluaran biar tau kemana aja uang yang keluar, tapi ditengah-tengah lupa nulis, jadi uang yang keluar makin gak bisa di monitoring. Jadi gak bisa evaluasi sendiri.
Semoga ada kelas lagi, akan saya share terus disini.
Wooo. Ada ya kuliah whatsapp tentng begini. Jadi pengen ikutan jugaaa
nanti kalau ada kelas lagi saya colek mbak
Saya prnh ikut seminar safir senduk memang pas buat diterapkan ya mbak 🙂
nah, safir senduk itu nampar banget penjelasannya
Salut sama orang2 muda yang berpikir perencanaan keuangan itu penting …
*eh komennya rada2 OOT yah*
Yah, pokoknya, kesan saya membaca tulisan ini seperti itu, penulisnya menandakan dirinya demikianlah … 🙂
nulis ini biar inget mak.. semoga seterusnya lurus2 aja ngelola uang
ahh semangaaat cari jobside hihihihi…biar nambah penghasilan 😀
asekk … nuis lagi mak nulis lagi
Gagal merencanakan = merencanakan kegagalan —> Nyentil bangeet.
Sebenarnya saya juga udah rutin mencatat pengeluaran yang rutin. Uang sisa, rencananya untuk tabungan…etapi malah habis untuk yang gak jelas..hahaha. Memang harus maksain nabung di awal ya…
Makasih sharingnya mba 🙂
iyap begitu mbak.. aku dulu juga sering nyisain buat nabung gak pernah bisa, makanya sekarang nabung diawal habis gajian, alhamdulillah aman
Mau dong dicolek mbak,,,dari sejak kuliah sepertinya gak bisa ngatur duit, selalu kosong di dompet hehehe
kosong di dompet tapi atm penuh kan :)))
paling semangat nabung itu cuma kalau lagi pengen ada yang dibeli 🙁 kalau udah dapet suka lupa nabung heheheh
sepertinya harus mulai dibiasakan 🙂
terimaksih udah diengitin
sama-sama mbak..
nabungnya sekarang buat masa depan
wow,bener banget yah, kadang nabung itu uang sisa, malah nggak bersisa, harus dipotong di awal yaaah, artikelnya bagus banget, buat saya yang nggak ngerti masalah keuangan jadi lebih mudah memahaminya
iya mbak.. harus dibiasakan ya nabung itu dipotong diawal bukan nunggu sisa baru buat nabung, gak bakal nyisa soalnya mesti kepikiran sepatu di toko sebelah hahaha
Waah, Bunda harus mulai latihan mengatur keuangan nih, biar fokus untuk tujuan keuangan
ayo bunda.. bikin skala prioritas biar tidak gagal merencanakan keuangan
wah asyik nih saya suka susah menekan keinginan tapi stlh anak2 sekolah semua seperti ditekan keadaan jadi bisa deh ..hihi..
Nah apalagi udah punya anak mak… harus banyak uang yang di tabung.
Waaaah cocok bangat ini buat saya, belum bisa ngatur keuangan, baca tulisan ini seakan disentil lagi “Gagal Merencanakan = Merencanakan Kegagalan” Hiks
aku yang nulis ajah tersentil mas awan huhuhuhu
penting nih buat para ibu manager keuangan keluargaa
Nah itu.. biar tidak gagal merencanakan keuangan
managemen keuangan, menurut saya memang layak disandang oleh wanita. iti menurut saya sih, cpntoh kongkritnya istri saya, dia rajin menabung mulai sejak kami menikah tahun lalu, luar biasa dan tak disangka tabungan kami lumayan untuk ongkos mudik plus beli oleh-oleh buat keluarga. walaupun tabungan itu dari hasil jerih payah saya, tapi saya tidak akan sempat untuk telaten menabung
nah kan peran istri untuk mengatur keuangan sangat penting banget, alhamdulillah bisa buat mudik ketemu keluarga ya bang 🙂
Waduh ke new zealand, aku yg deket2 dulu aja deh yg jd prioritas.. ke Maldives.. hahahaluuu banget..
Hahaha semoga dapat sponsor aja mbak
Ihh, bagus nih materi perencanaan keuangannya. Aku suka pas pembagian prioritas pengeluaran. Boleh nih dicoba 😉
ayo coba di coba.. sekalian belajar sebelum nikah nanti 🙂
Saya senang baca tentang keuangan, giliran prakteknya terkadang ga sesuai teori haha
hahaha sama mak, praktek selalu susah ya.
Mbak, aku cari cari poin kelima di skema kok gak dapat ya? Apa aku kurang jeli ya? Hehe.
Btw thank you sharingnya. Aku pernah dulu dapat materi perencanaan keuangan. Tapi ya gitu awal awal dong semangat. Sekarang malah bablas gak pernah di catat lagi. Terima kasih sudah diingatkan lewat tulisannya.
terimakasih mak infonya.. mungkin narasumber kelewat ngasih angka. tapi itu sudah runtut kok..
mesti ditulis mbak biar ingat, makanya saya nulis ini biar ingat.
suka sedih apalagi kalau cewek ama uang suka kalap 🙁
hahaha manusiawi :))) *pembelaan