Sebagai Ibu baru, segala kerempongan dimulai sejak diperbolehkan ibu membeli perlengkapan bayi baru lahir. Karena kalau di Jawa khususnya dikeluargaku gak boleh beli perlengkapan bayi sebelum usia kandungan 7 bulan. Pas udah memasuki 7 bulan, remponglah kami nge-list apa aja yang harus dibeli buat ibu dan anak. Dengan segala keterbatasan pengetahuan kami sebagai ibu dan Ayah baru, mulai pusing saat memilih popok bayi yang aman, yang gak bikin iritasi itu popok merk apa dan yang bagaimana.
Soal baju dan perlengkapan lain sudah dibeli, tapi kami masih nanya-nanya kira-kira popok buat bayi baru lahir itu merk apa yang bagus ke temen-temen yang sudah punya anak. Rata-rata jawabannya sama, semua merk bagus tergantung kulit bayi kalau belum dicoba tidak akan tau mana yang cocok.
Modal tanya doang ke temen bukannya dapat solusi malah tambah bingung. Akhirnya kami berdua liat merk popok di supermarket karena emang kami gak hafal apa aja merk yang dikenal orang dan yang terpajang di etalase supermarket. Jadi kenalan dulu deh sama macam-macam popok.
Mungkin sebagian ibu baru juga akan mengalami hal yang seperti ini, bingung milih popok merk apa soalnya takut kena iritasi secara kulit bayi masih sangat lembut dan sensitif. Iya kan? Dan ini pengalamanku saat memilih popok bayi buat Prabu saat baru lahir.
Tips Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir
- Bahan dan Lapisan yang Lembut
Setiap merk punya kelebihan masing-masing, yang perlu diperhatikan saat memilih popok sekali pakai adalah bahannya lembut. Karena popok akan dipakai mungkin lebih dari 2 jam kalau bahan kasar dan bayi gerak-gerak akan terjadi gesekan sehingga bisa menyebabkan merah-merah pada kulit bayi.Lapisan yang dapat menyerap pipis dengan baik bisa mencegah iritasi dan ruam pada kulit bayi. Jadi meskipun bayi sudah pipis, permukaan popok tetap kering karena diserap dengan baik. Aku memperhatikan hal semacam ini karena kalau permukaan tetap kering bayi akan tidur dengan nyenyak. - Ada Penanda Pipis
Bayi baru lahir rata-rata tidur sekitar 16 jam, untuk menyusu saja harus dibangunkan oleh Ibu setiap 2 jam sekali. Kadang untuk melihat apakah bayi sudah pipis atau belum kita harus buka popoknya untuk melihat, kadang malah membuat bayi bangun kan. Nah, menurutku penanda pipis di popok bayi ini penting karena kita bisa cek kapan aja tanpa harus membuka popoknya. Penanda pipis akan terlihat dari luar, biasanya akan berubah warna ketika bayi pipis atau popok sudah penuh. - Perekat yang Elastis dan Fleksibel
Karena bayi baru lahir masih bernafas di perut, jadi disarankan oleh bidan jangan terlalu kencang jika memakaikan gurita atau popok karena bisa mengganggu pernafasan nya. Bagian pinggang elastis dan fleksibel mengikuti bentuk perut bayi jadi gak bikin pinggang jadi lecet karena gerakan bayi. - Harga dan Barang Terjangkau
Bayi baru lahir kebutuhannya banyak, beli ini yang baru beli itu juga. Urusan popok tetap jadi yang utama, selain nyari kualitas bagus, harga yang terjangkau, dan barang nya juga mudah didapatkan. Jadi pilih popok yang sudah tersedia di toko susu terdekat atau supermarket terdekat, misal kehabisan popok nyarinya gampang gak perlu ganti merk. Takutnya kalau ganti merk atau ganti grade malah gak cocok di kulit bayi nya.
Berapa Jam Ganti Popok Bayi?
Bayi baru lahir biasanya sering banget pipis dan buang air besar. Bayi ASI lebih sering buang air besar setelah menyusu jadi akan lebih sering dicek popoknya. Kenapa ? Karena kalau tidak di cek popoknya, popok akan basah dan kulit bayi bisa iritasi.
Jika tidak buang air besar hanya pipis saja, bisa ganti popok 3-4 jam sekali. Misal sebelum 3-4 jam popok sudah penuh ya harus diganti. Di awal usia bayi dari 0-3 bulan emang boros popok, karena bayi lebih sering pipis dan buang air besar, jadi jangan kaget jika bayi mengalami buang air besar dikit atau banyak dalam sehari bisa 10 kali ini wajar bagi bayi ASI.
Pilih Popok Sesuai Ukuran Berat Badan Bayi
Untuk bayi baru lahir, sebaiknya gunakan popok sekali pakai yang tipe perekat karena agar tidak mengganggu pernafasan. Dan tipe perekat ini ada ukuran nya, ada NB (New Born), S, M, L, dan XL. Ukuran popok yang berbeda kemungkinan dapat pas digunakan oleh bayi yang beratnya sama tergantung dari bentuk tubuh si bayi.
Prabu menggunakan tipe perekat merk GooN dari usia 0 bulan hingga usia 3 bulan. Pas usia 2 bulan berat Prabu sudah 5 kg, lalu ganti size karena setiap bulan berat Prabu naik 1,5 kg jadi geser size S tipe perekat sampai berat Prabu 7 kg. Pas 3 bulan ini berat Prabu sudah hampir 7 kg langsung geser ke size M yang pants. kemungkinan akan ganti size L pants dalam waktu dekat, karena size M pants di badan Prabu ngepas banget.
Bagus mana, Popok Ekonomis atau Premium?
Sebenarnya ini mungkin pilihan yang sulit saat awal-awal bayi baru lahir, karena sebagai orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik buat anaknya. Sebelum Prabu lahir, aku sempet bingung memilih grade ekonomis atau premium gak tau bedanya apa. Tapi dengan modal nanya yang sudah pakai, akhirnya aku beli Premium merk GooN. Gak ada alasan apa-apa awalnya kenapa akhirnya memilih merk ini, cuma pas sudah beberapa minggu dipakai jadi tau kelebihan dan enaknya pakai GooN yang grade Premium.
Sejak lahir, Prabu sudah aku pakaikan popok sekali pakai GooN dan dikulit Prabu cocok banget, enggak merah-merah atau iritasi karena emang permukaan nya tetap kering. Kalau yang ekonomis sebenarnya pernah nyoba sekali, karena pas kebetulan stok popok habis dan nyari yang deket aja. Gak menimbulkan iritasi sih, cuma bahannya kasar banget dan kalau Prabu gerak itu sampai terdengar bunyi kresek-kresek. Dan selain itu, karet yang dipaha gak lembut, kasar juga jadi kena dikulit Prabu membekas karetnya. Habis kejadian itu, aku enggak berani ngasih Prabu merk lain bahkan ganti grade.
Pesan aku buat ibu baru yang sedang bingung memilih popok yang aman buat anaknya, bisa diliat dulu penjelasannya di balik bungkus popoknya. Jangan salah pilih ya bu, jangan tunda kasih anak yang terbaik.
[image_mapper id=”12″]