Saya akan mengulas beberapa materi kuliah yang pernah saya dapatkan tentang Tuberkulosis. Saya pernah berkunjung ke sebuah desa di Pagilaran, Batang. Disana ada kebun teh yang sangat sejuk dan indah. Dan disitu pula banyak masyarakat yang tinggal di sekitar kebun teh. Ada beberapa rumah disana yang diberikan oleh pemilih pabrik teh.
Rumah yang kecil, beratapkan seng dan udara yang dingin inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab Tuberkulosis. Masyarakat yang tinggal disekitar kebun teh sebagian adalah penderita Tuberkulosis BTA Positif.
Apa itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru. Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit Tuberkulosis ini bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain. Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
Pengertian tentang Mycobacterium
Mycobacterium tuberculosis merupakan penyebab dari TB paru. kuman ini bersifat aerob sehingga sebagian besar kuman menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi tinggi seperti paru-paru. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman Mycobacterium ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup sampai beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dorman (tertidur lama) selama beberapa tahun.
Bagaimana orang bisa tertular?
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis yang penularannya melalui percikan ludah dari penderita Tuberkulosis yang membuang dahak di sembarang tempat. Sehingga penularannya mudah terjadi pada orang lain, tetapi tidak semua orang mudah terkena TB, tergantung daya tahan tubuh yang sudah baik tidak akan mudah tertular.
Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Penularan dapat terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, jika terkena sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.
Perlu kita ketahui bahwa risiko tertular Tuberkulosis tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Penderita Tuberkulosis dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari penderita Tuberkulosis dengan BTA negatif.
Apa Gejala atau tanda orang terkena TB?
Gejala utama penderita Tuberkulosis adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
Gejala-gejala tersebut dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain Tuberkulosis, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain.
Bagaimana kita bisa temukan pasien Tuberkulosis disekitar kita?
Jika menemukan penderita TB dengan gejala dan tanda seperti diatas seperti batuk berminggu-minggu tak kunjung sembuh dan berada disekitar kita, maka segeralah bawa pasien ke puskesmas/rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan. Biasanya, pasien TB ini menganggap batuk yang dideritanya selama berminggu-minggu ini masih batuk biasa dan malas untuk berobat.
Penemuan penderita Tuberkulosis merupakan langkah pertama dalam kegiatan program penanggulangan Tuberkulosis. Penemuan dan penyembuhan penderita TB menular secara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di masyarakat dan merupakan kegiatan pencegahan penularan TB yang paling efektif di masyarakat.
Penemuan penderita Tuberkulosis biasa dilakukan secara pasif dengan promosi aktif. Biasanya penjaringan penderita dilakukan di unit pelayanan kesehatan didukung dengan penyuluhan secara aktif, baik oleh petugas kesehatan maupun masyarakat. Pemeriksaan terhadap kontak penderita TB, terutama mereka yang BTA positif dan pada keluarga anak yang menderita TB yang menunjukkan gejala sama, harus diperiksa dahaknya.
Agar kita tidak tertular TB, maka gunakanlah masker saat kontak langsung dengan penderita. Lakukanlah penyuluhan sendiri dengan memberikan informasi kepada penderita atau keluarga penderita agar penularan TB didalam satu keluarga bisa ditekan.
Menjaga kebersihan juga sangat diperlukan dalam hal ini, sering-seringlah mencuci tangan. Karena tangan adalah salah satu tempat dimana banyak kuman berkumpul. Jangan gunakan tangan untuk menutup mulut saat bersin/batuk. Gunakanlah lengan tangan agar dapat menekan kuman/virus berkembang dan menular.
Refrensi:
- (Depkes RI, 2002; Aditama, 2002)
- (Brunner & Suddarth, 2002)
Foto-fotonya keren #gagalfokus 😀
Goodluck buat lombanya ya.
terima kasih tante ijul 🙂